Meresensikan film
Data
film
Judul film sayekti dan hanafi
Sutradara :
Hanung bramantyo
Pemain : Widi mulya sebagai sayekti
: Agus dwi kuncoro
sebagai hanafi
Genre : Drama
Produser :Erry farid
Sayekti dan hanafi adalah
nama sebuah film indonesia yang pernah di tayangkan pada tahun 1988 dan
ditayangkan kembali pada tahun 2005 , sayekti dan hanafi menceritakan tentang kegigihan seorang buruh
gendong perempuan dalam usahanya menebus biaya pengobatan saat ia terpaksa
melahirkan putranya di rumah sakit swasta
sayekti adalah seorang buruh pasar dan suami nya
bernama hanafi bekerja sebagai tukang becak Sayekti mengalami pendarahan hebat
saat hamil tua, kejadian ini terjadi di jalan saat iya sedang menuju kewarung ,
kemudian di tolong dan di bawalah sayekti ke rumah sakit
Sampai
di rumah sakit sayekti langsung di tangani oleh pihak rumah sakit tersebut
Masalah di mulai saat
sayekti akan membawa pulang bayi nya namun tidak di izinkan oleh pihak rumah
sakit karena belum menebus biaya rumah sakit sebesar 3 juta rupiah , uang
hanafi hanya 40 ribu rupiah , akhirnya dengan gigih hanafi bekerja keras untuk
mendapatkan uang yang jumlah nya sangat besar baginya dengan menarik becak
walaupun sudah di larang oleh teman temen nya
Malang nya nasib hanafi
Ketika ia sedang menarik becak ia terkena razia oleh petugas dan mengharuskan
ia di tahan sementara
Sang istri pun (sayekti)
menjadi bingung karena hanafi tak kunjung datang ke rumah sakit , dengan rasa
penuh kwatir sayekti kabur dari rumah sakit kemudian menemui hanafi yang sedang
terbaring sakit , setelah kabur nya sayekti pihak rumah sakit beranggapan bahwa
sayekti lari dari tanggung jawab , esok hari nya sayekti kembali ke rumah sakit
dan di marahi oleh suster yang amat membenci nya, ketika itu munculah suster
yang perihatin kepada sayekti dan di bawalah sayekti ke pimpinan rumah sakit ,
akhirnya ia di izinkan bekerja kembali
untuk menebus biaya rumah sakit , ia kembali menjadi buruh gendong
Karena beratnya menjadi
buruh gendong,
sayekti pun mengambil jalan pintas dengan mencopet tas seorang ibu yang sedang
belanja di pasar
Ada seorang wartawan yang sedang
mengabadikan kegiatan para buruh dan mendapatkan cerita sayekti kemudian rumah
sakit menjadi heboh dan tercemar nama baik nya , sayekti pun dilarang menengok
anak nya oleh pihak rumah sakit , atas berita tersebut ada orang yang ingin
mengadopsi anak sayekti dan hanafi , sayekti menjadi sangat panik dan
menyelinap masuk ke rumah sakit , dan memohon dengan penuh harapan kepada
pimpinan rumah sakit , akhirnya sayekti di bolehkan pulang dengan bayi nya dengan
syarat mengangssur biaya rumah sakit
Penutup : film ini wajib di tonton pesan moral dari
cerita ini adalah betapa besar nya pengorbanan seorang ibu(Prempuan) terhadap anak nya dan betapa tegar nya sosok
prempuan yang selama ini di bilang lemah , jadi hormatilah dan sayangilah ibu
karena sudah merawat dari mengandung hingga melahirkan dengan penuh pengorbanan
,sehingga tumbuh besar menjadi dewasa sampai saat ini
Nilai sosial dari film ini masih banyak rakyat miskin yang belum dapat
pelayanan kesehatan dengan baik layak nya orang orang mampu dalam arti keadilan
di negri ini belum terlaksanakan dengan baik
Saran dari saya sebaik nya pemerintah lebih memperhatikan kesejahteraan
rakyat miskin khusus nya dalam bidang kesehatan, agar rakyat miskin dapat hidup
dengan layak.
http://studentsite.gunadarma.ac.d
http://baak.gunadarma.ac.id
Komentar
Posting Komentar