PROSES
SOSIALISASI
Sosialisasi dapat
terjadi secara langsung bertatap muka dalam pergaulan sehari-hari, dapat juga
terjadi secara tidak langsung melalui telepon, surat atau melalui media massa.
Keadaan lingkungan di
mana individu berada berperan penting dalam proses sosialisasi. Keadaan
lingkungan menyebabkan individu mengaktualisasi dirinya untuk memperoleh sikap
dan pola tingkah laku yang sesuai dengan masyarakat.Oleh karena
itu, individu melakukan sosialisasi untuk mempelajari pola kebudayaan yang
mendasar seperti bahasa, cara berjalan, cara makan, dan lain-lain.
Sosialisasi dapat pula
terjadi melalui interaksi dan komunikasi.Melalui komunikasi, seseorang
memperoleh pengalaman-pengalaman hidup, kebiasaan-kebiasaan yang menjadi bekal
pergaulan di masyarakat luas.Selain itu, komunikasi dapat pula melalui media
massa seperti surat kabar, majalah, buletin, dan tabloid. Dengan memperoleh
informasi dari media massa, individu akan belajar nilai dan norma secara umum
yang mampu menghasilkan tingkah laku yang di harapkan masyarakat.
Peran
Sosial Pemuda di masyarakat
Pemuda merupakan
generasi penerus sebuah bangsa, kader bangsa, kader masyarakat dan kader
keluarga. Pemuda selalu diidentikan dengan perubahan betapa tidak, peran pemuda
dalam membangun bangsa ini, peran pemuda dalam menegakkan keadilan, peran
pemuda yang menolak kekuasaan.
Sejarah telah mencatat
kiprah pemuda-pemuda yang tak kenal waktu yang selalu berjuang dengan penuh
semangat biarpun jiwa raga menjadi taruhannya. Indonesia merdeka berkat
pemuda-pemuda Indonesia yang berjuang seperti Ir. Sukarno, Moh. Hatta, Sutan
Syahrir, Bung Tomo dan lain-lain dengan penuh semangat perjuangan.
Satu tumpah darah,
satu bangsa dan satu bahasa merupakan sumpah pemuda yang di ikrarkan pada
tanggal 28 Oktober 1928. Begitu kompaknya pemuda Indonesia pada waktu itu, dan
apakah semangat pemuda sekarang sudah mulai redup, seolah dalam kacamata negara
dan masyarakat seolah-olah atau kesannya pemuda sekarang malu untuk mewarisi
semangat nasionalisime. Hal tersebut di pengaruhi oleh Globalisasi yang penuh
dengan tren.
Sekarang Pemuda lebih
banyak melakukan peranan sebagai kelompok politik dan sedikit sekali yang
melakukan peranan sebagai kelompok sosial, sehingga kemandirian pemuda sangat
sulit berkembang dalam mengisi pembangunan ini.
Peranan pemuda dalam
sosialisasi bermasyrakat sungguh sangat menurun, dulu biasanya setiap ada
kegiatan masyarakat seperti kerja bakti, acara-acara keagamaan, adat istiadat
biasanya yang berperan aktif dalam menyukseskan acara tersebut adalah pemuda
sekitar. Pemuda sekarang lebih suka dengan kesenangan, selalu bermain-main dan
bahkan ketua RT/RW nya saja dia tidak tahu.
Kini pemuda pemudi
kita lebih suka peranan di dunia maya ketimbang dunia nyata. Lebih suka main
lebih suka nongkrong bareng, lebih suka di forum ketimbang duduk mufakat untuk
kemajuan RT, RW, Kecamatan, Provinsi bahkan di tingkat lebih tinggi adalah
Negara.
Selaku Pemuda kita
dituntut aktif dalam kegiatan-kegiatan masyarakat, sosialisasi dengan warga
sekitar. Kehadiran pemuda sangat dinantikan untuk menyokong perubahan dan
pembaharuan bagi masyarakat dan negara. Aksi reformasi disemua bidang adalah
agenda pemuda kearah masyarakat madani. Reformasi tidak mungkin dilakukan oleh
orang tua dan anak-anak.
jadi intinya peran
pemuda sekarang ini sungguh sangat memprihatinkan, banyak pemuda sekarang yang
jarang bersosialisasi dengan lingkungan masyarakat sekitar padahal dari pemuda
lah timbul semangat-semangat yang dapat membuat sebuah bangsa menjadi besar.
Berkurangnya rasa sosialisasi di masyakat juga tidak lepas dari kecanggihan
teknologi sekarang yang semuanya serba instant, mudah dan cepat tanpa harus
bersusah payah. Tapi tidak bisa dipungkiri bahwa kenyataannya masih ada pemuda-pemuda
yang mengikuti kegiatan-kegiatan masyarakat seperti menjadi panitia-panitia
dalam keagamaan, sosial, perayaan dan semacamnya.
Peran pemuda dalam
masyarakat dapat ditingkatkan dengan mengadakan acara-acara atau kumpul untuk
para pemudanya agar lebih bersosialisasi dengan lingkungan masyarakat sekitar.
Semoga cita-cita dan perjuangan para pahlawan dahulu untuk memerdekakan bangsa
ini dapat terwujud dengan pemudanya yang turut berperan aktif dalam masyarakat.
Generasi pemuda
lingkungan masyarakat pada saat ini sangatlah minim . pada generasi dahulu
pemuda lebih menetapkan pada bangsa , akan tetapi pada masa kini pemuda lebih
mengikuti jaman masa kini .bisa kita lihat pemuda-pemuda pada masa kini tidak
menyosongkan masa depanya lebih baik , malah menghancurkannya . contohnya :
pemuda jaman sekarang lebih memilihih untuk bersenang-senang saja tanpa harus
memikirkan bagaimana nantinya. Pemuda masa kini lebih menyepatkan hanya bermain
jaringan sosial ketimbang ia harus berkumpul dalam acara karang taruna dalam
lingkungan masyarakat. Padahal karang taruandalam masyrakat sangatlah berguna
.karang taruna sendiri memiliki pengertian sebagai sebuah organisasi
non-partisan yang memiliki tugas-tugas pokok pemerintah atau masyarakat lainya
yang menanggulangi masalah sosial khususnya dalam generasi pemuda.
Masalah- masalahyang terdapat dalam generasi pemuda :
Masalah pemuda merupakan masalah yang abadi dan selalu dialami oleh setiap generasi dalam hubungannya dengan generasi yang lebih tua. Masalah-masalah pemuda ini disebakan karena sebagai akibat dari proses pendewasaan seseorang, penyusuan diri dengan situasi yang baru dan timbulah harapan setiap pemuda karena akan mempunyai masa depan yang baik daripada orang tuanya. Proses perubahan itu terjadi secara lambat dan teratur (evolusi)
Sebagian besar pemuda mengalami pendidikan yang lebih daripada orang tuanya. Orang tua sebagai peer group yang memberikan bimbingan, pengarahan, karena merupakan norma-norma masyarakat, sehingga dapat dipergunakan dalam hidupnya. Banyak sekali masalah yang tidak terpecahkan karena kejadian yang menimpa mereka belum pernah dialami dan diuangkapkannya.Dewasa ini umum dikemukakan bahwa secara biologis dan politis serta fisik seorang pemuda sudah dewasa akan tetapi secara ekonomis, psikologis masih kurang dewasa. Contohnya seperti pemuda-pemuda yang sudah menikah, mempunyai keluarga, menikmati hak politiknya sebagai warga Negara tapi dalam segi ekonominya masih tergantung kepada orang tuanya
Masalah- masalahyang terdapat dalam generasi pemuda :
Masalah pemuda merupakan masalah yang abadi dan selalu dialami oleh setiap generasi dalam hubungannya dengan generasi yang lebih tua. Masalah-masalah pemuda ini disebakan karena sebagai akibat dari proses pendewasaan seseorang, penyusuan diri dengan situasi yang baru dan timbulah harapan setiap pemuda karena akan mempunyai masa depan yang baik daripada orang tuanya. Proses perubahan itu terjadi secara lambat dan teratur (evolusi)
Sebagian besar pemuda mengalami pendidikan yang lebih daripada orang tuanya. Orang tua sebagai peer group yang memberikan bimbingan, pengarahan, karena merupakan norma-norma masyarakat, sehingga dapat dipergunakan dalam hidupnya. Banyak sekali masalah yang tidak terpecahkan karena kejadian yang menimpa mereka belum pernah dialami dan diuangkapkannya.Dewasa ini umum dikemukakan bahwa secara biologis dan politis serta fisik seorang pemuda sudah dewasa akan tetapi secara ekonomis, psikologis masih kurang dewasa. Contohnya seperti pemuda-pemuda yang sudah menikah, mempunyai keluarga, menikmati hak politiknya sebagai warga Negara tapi dalam segi ekonominya masih tergantung kepada orang tuanya
Peran pemuda seharus
nya meliputi sebagai berikut :
1. Agent of change
Pemuda berperan untuk
mengadakan perubahan – perubahan dalam masyarakat ke arah perubahan yang lebih
baik. Perubahan yang bersifat kemanusiaan
2. Agent of defelopment
Pemuda berperan
melancarkan atau melaksankan pembangunan di segala bidang, baik bersifat fisik
maupun non fisik.
3. Agent of modernization
Pemuda berperan dan
bertugas sebagai pelopor dalam pembaharuan. Maksudnya pemuda pemuda dapat
memilih mana yang perlu diubah dan mana yang masih tetap dipertahankan.
Kesimpulan : Pemuda
saat ini tidak seperti pemuda generasi sebelum nya , seharus untuk memajukan
kehidupan bangsa indonesia menjadi bangsa yang layak khusus nya dalam
lingkungan masyarakat , pemuda harus aktif dalam hal seperti bersosialisasi
dengan lingkungan , dalam masyakat kampus pemuda memiliki peran penting dalam
kemajuan kampus , sama hal nya dengan lingkungan di masyarakat , minimal ikut
serta dalam kegiatan sosial , seperti kerja bakti , menjadi panitia dalam acara
tertentu , dan menciptakan pergaulan yang sehat dalam lingkungan masyarakat
PEMBINAAN GENERASI MUDA
Pembinaan generas
imuda adalah suatu cara pendekatan untuk para generasi muda khususnya generasi
muda Indonesia, yang di bina supaya menjadi generasi muda yang berkarakter
baik. Pembinaan generasi muda pada umumnya berkaitan erat baik dengan
usaha-usaha pendidikan sekolah (pendidikanfor-mil) maupun dengan kegiatan
pendidikan luar sekolah (non- formil).Pengembangan kehidupan berorganisasi di
kalangan generasi muda di lakukan dalam lingkungan sekolah dan kampus
begitupula di kalangan masyarakat luas
(dalamkepramukaanataupunorganisasikepemudaanlainnya).
PENGEMBANGAN GENERASI MUDA
Sedangkanpengembangangenerasimudasendiriituadalahsuatulangkahuntukmemajukangenerasimudadanterusdikembangkansupayamenjadigenerasimuda
yang berkarakterbaikdariapapunsegipotensidanbakat yang
dimilikinya.Kebijaksanaanpengembangangenerasimudadilakukansecaraterkoordinasi,
terarah, integral dankomprehensif.Haliniberartibahwaantarasatuorganisasi/lembagadenganorganisasi/lembagalainnyadibinahubungansalingmengisidansalingmembantudalamrangkameningkatkanintegrasipemudadalampelaksanaan
program-program pembangunansertapartisipasinyadalam proses
pembangunanpadaumumnya.
Generasimuda yang
masihmemerlukanpembinaandanpengembangankearah yang lebihbaik, agar
dapatikutsertadalammengisipembangunan yang kinisedangberlangsung di era
globalisasi, pemuda di Indonesia sangatberanekaragamdarisabangsampaimerauke.
Ada 3 kategoridalammengelompokangenerasimudaberdasarkanumurdanlembagasertaRuanglingkuptempatpemudaberada:
Ada 3 kategoridalammengelompokangenerasimudaberdasarkanumurdanlembagasertaRuanglingkuptempatpemudaberada:
1. Siswa, usiaantara 6 – 18 tahun, masihduduk di bangkusekolah.
2. Mahasiswausiaantara 18 – 25 tahunberadi di
perguruantinggidanakademi.
3. Pemuda di luarlingkungansekolahmaupunperguruantinggiyaitumereka
yang berusia 15 – 30 tahunkeatas.
generasimudadalam
proses pertumbuhandanperkembangannyamenghadapiberbagaipermasalahan yang
perludiupayakanpenanggulangannyadenganmelibatkansemuapihak.
Permasalahan-permasalahan yang dihadapiolehgenerasimuda di Indonesia antara lain sebagaiberikut :
Permasalahan-permasalahan yang dihadapiolehgenerasimuda di Indonesia antara lain sebagaiberikut :
1. Terbatasnyalapangankerja yang tersedia.
tingkatpenganggurantinggidanmenjadibebanbagikeluargamaupunnegara.
2. PenyalahgunaanObatNarkotikadanZatAdiktiflainnya yang
merusakfisikdan mental bangsa.
3. Masihadanyaanak-anak yang hidupmenggelandang.
4. Pergaulanbebas yang merujukkanpadapenyimpanganperilaku
(Deviant behavior).
5. Masuknyabudayabarat (Westernisasi Culture) yang
tidaksesuaidengankepribadianbangsakita yang dapatmerusak mental generasimuda.
6. Perkawinandibawahumur yang
masihbanyakdilakukanolehgolonganmasyarakat, terutama di pedesaan.
7.
PoladasarpembinaandanpengembangangenerasimudadalamKeputusanMenteriPendidkandanKebudayaan
yang tertuangpadanomor : 0323/U/1978 tanggal 28 oktober 1978. Bertujuan agar
semuapihak yang tikutsertadan yang
berkepentinganuntukpenanganannyaharusbenar-benarmenggunakannyasebagaipedoman
agar pelaksanaanyadapatterarahdanmenyeluruhsertadapatmencapaisasarandantujuan
yang dimaksud.
PoladasarpembinaandanpengembangangenerasimudadisusunberlandaskanPancasila, Undang-undangdasar 1945, Garis-garisBesarHaluan Negara, SumpahPemudadanProklamasi, Tata nilaiditengahmasyarakat.
Untukmencapaipembinaandanpengembanganbagigenerasimuda yang diinginkandapatkitalaksanakankegiatan-kegiatansebagaiberikut:
PoladasarpembinaandanpengembangangenerasimudadisusunberlandaskanPancasila, Undang-undangdasar 1945, Garis-garisBesarHaluan Negara, SumpahPemudadanProklamasi, Tata nilaiditengahmasyarakat.
Untukmencapaipembinaandanpengembanganbagigenerasimuda yang diinginkandapatkitalaksanakankegiatan-kegiatansebagaiberikut:
1. Melaksanakanpemberdayaanmasyarakatterutamagenerasimuda di
lingkungannyasecara terpadudanterarahsertaberkesinambungan.
2. Menyelenggarakankegiatanpengembangankewirausahaanuntukgenerasimuda
di lingkungannya.
3. memupukkreatifitasgenerasimudauntukdapatmengembangkantanggungjawabsosial
yang rekreatif, kreatif, edukatif, ekonomisproduktif.
4. menggunakansumberdanpotensi di
lingkungannyasecaraberswadayasecaratanggungjawab.
5. menguatkankomunikasi, kerjasama,
informasidankemitraandenganberbagaisektorlainnya.
6. menyelenggarakanusaha-usahapencegahanpermasalahansosial yang
aktual.
Sangatdiperlukanpenataankehidupanpemudasalahsatunyadengancarabersosialisasiitusangaktpenting
agar merekamampumelaksanakanperanan yang pentingdalam masa depansekalipun,
bahwa masa depantersebuttidakberdirisendiri, danmerekadapatmenjadigenerasimuda
yang membanggakanbangsadannegara.
Masalah dan Potensi Generasi Muda
Masalah dan Potensi
Generasi Muda
1. Permasalahan
Generasi Muda
Berbagai permasalahan
generasi yang muncul pada saat ini antara lain :
a. Menurunnya jiwa
idealisme, patriotisme, dan nasionalisme dikalangan masyarakat, termasuk jiwa
pemuda.
b. Kekurangpastian
yang dialami oleh generasi muda terhadap masa depannya.
c. Belum seimbangnya
antara jumlah generasi muda dengan fasilitas pendidikan yang tersedia, baik
formal dan informal. Tinggimya jumlah putus sekolah yang tidak hanya merugikan
generasi muda sendiri, tetapi juga merugikan bangsa.
d. Kekurangan lapangan
dan kesempatan kerja serta tingginya tingkat pengangguran dan setengah
pengangguran dikalangan generasi muda mengakibatkan berkurangnya produktivitas
nasional dan memperlambat kecepatan laju perkembangan pembangunan nasional
serta dapat menimbulkan berbagai problem sosial lainnya.
e. Kurangnya gizi yang
menghambat perkembangan kecerdasan, dan pertumbuhan.
f. Masih banyaknya
perkawinan dibawah umur.
g. Pergaulan bebas
yang membahayakan sendi-sendi moral bangsa.
h. Merebaknya
penggunaan NAPZA dikalangan remaja.
i. Belum adanya
peraturanm perundangan yang menyangkut generasi muda.
Dalam rangka
memecahkan permasalahan generasi muda diatas, diperlukan usaha-usaha terpadu,
terarah dan berencana dari seluruh potensi nasional dengan melibatkan generasi
muda sebagai subjek pembangunan. Organisasi-organisasi pemuda yang telah
berjalan baik merupakan potensi yang siap untuk dilibatkan dalam kegiatan
pembangunan nasional.
2. Potensi-potensi
Generasi Muda
Potensi-potensi yang
terdapat pada generasi muda yang perlu dikembangkan adalah sebagai berikut :
a. Idealisme dan Daya
Kritis
Secara sosiologis
generasi muda belum mapan dalam tatanan yang ada, sehingga ia dapat melihat
kekurangan dalam tatanan dan secara wajar mampu mencari gagasan baru.
Pengejawantahan idealisme dan daya kritis perlu dilengkapi landasan rasa
tanggung jawab yang seimbang.
b. Dinamika dan
Kreativitas
Adanya idealisme pada
generasi muda, menyebabkan mereka memiliki potensi kedinamisan dan kreativitas,
yakni kemampaun dan kesediaan untuk mengadakan perubahan, pembaharuan, dan
penyempurnaan kekurangan yang ada ataupun mengemukakan gagasan yang baru.
c. Keberanian
Mengambil Resiko
Perubahan dan
pembaharuan termasuk pembangunan, mengandung resiko dapat meleset, terhambat
atau gagal. Namun, mengambil resiko itu diperlukan jika ingin memperoleh
kemajuan. Generasi muda dapat dilibatkan pada usaha-usaha yang mengandung
resiko. Untuk itu diperlukan kesiapan pengetahuan, perhitungan, dan
keterampilan dari generasi muda sehingga mampu memberi kualitas yang baik untuk
berani mengambil resiko.
d. Optimis dan
Kegairahan Semangat
Kegagalan tidak
menyebabkan generasi muda patah semangat. Optimisme dan kegairahan semangat
yang dimiliki generasi muda merupakan daya pendorong untuk mencoba lebih maju
lagi.
e. Sikap Kemandirian
dan Disiplin Murni
Generasi muda memiliki
keinginan untuk selalu mandiri dalam sikap dan tindakannya. Sikap kemandirian
itu perlu dilengkapi dengan kesadaran disiplin murni pada dirinya agar mereka
dapat menyadari batas-batas yang wajar dan memiliki tenggang rasa.
f. Terdidik
Walaupun dengan
memperhitungkan faktor putus sekolah, secara menyeluruh baik dalam arti
kualitatif maupun dalam arti kuantitatif, generasi muda secara relatif lebih
terpeljar karena lebih terbukanya kesempatan belajar dari generasi pendahulunya.
g. Keanekaragaman
dalam Persatuan dan Kesatuan.
Keanekaragaman
generasi muda merupakan cermin dari keanekaragaman masyarakat kita.
Keanekaragaman tersebut dapat menjadi hambatan jika dihayati secara sempit dan
eksklusif. Akan tetapi, keanekaragaman masyarakat Indonesia merupakan potensi
dinamis dan kreatif jika ditempatka dalam kerangka integrasi nasional yang
didasarkan pada semangat sumpah pemuda serta kesamaan semboyan Bhinneka Tunggal
Ika.
h. Patriotisme dan
Nasionalisme
Pemupukan rasa
kebanggaan, kecintaan, dan turut serta memiliki bangsa dan negara dikalangan
generasi muda perlu digalakkan karena pada gilirannya akan mempertebal semangat
pengabdian dan kesiapan mereka untuk membela dan mempertahankan NKRI dari
segala bentuk ancaman. Dengan tekad dan semangat ini, generasi muda perlu
dilibatkan dalam setiap usaha dan pemantapan ketahanan dan pertahanan nasional.
i. Sikap Kesatria
Kemurnian idealisme,
keberanian, semangat pengabdian dan pengorbanan serta rasa tanggung jawab
sosial yang tinngi adalah unsur-unsur yang perlu dipupuk dan dikembangkan
dikalangan generasi muda Indonesia sebagai pembela dan penegak kebenaran dan
keadilan bagi masyarakat dan bangsa.
j. Kemampuan
Penguasaan Ilmu dan Teknologi
Generasi muda dapat
berperan secara berdaya guna dalam rangka pengembangan ilmu dan teknologi bila
secara fungsional dapat dikembangkan sebagai Transformator dan Dinamisator
terhadap lingkungannya yang lebih terbelakang dalam ilmu dan pendidilkan serta
penerapan teknologi, baik yang maju, maupun yang sederhana.
Tujuan pokok sosialisasi
Tujuan sosialisasi ada
4 yaitu:
1. Memberikan ketrampilan terhadap seseorang agar mampu mengimbangi
hidup bermasyarakat.
2. Mengembangkan kemampuan berkomunikasi secara efektif.
3. Membantu mengendalikan fungsi – fungsi organic yang dipelajari
melalui latihan-latihan mawas diri yang tepat.
4. Membiasakan diri dengan berprilaku sesuai dengan nilai – nilai
dan kepercayaan pokok yang ada dimasyarakat.
5. DEFINISI DAN PENGERTIAN PENDIDIKAN MENURUT PARA AHLI
6. Definisi dan Pengertian Pendidikan menurut para ahli pada
hakekatnya adalah suatu proses pembentukan perilaku manusia secara intelektual
untuk menguasai ilmu pengetahuan, secara emosional untuk menguasai diri dan
secara moral sebagai pendalaman dan penghayatan nilai-nilai budaya yang tumbuh
dan berkembang di masyarakat.
Secara etimologi pendidikan berasal dari kata “educare” dalam
bahasa latin yang bermakna melatih atau mengajarkan. Educare berasal dari kata
ex dan ducare, yang berarti memimpin. Jadi pendidikan adalah suatu proses
pelatihan dimana terdapat dua subyek yang saling berhubungan, yaitu yang satu
memimpin dan yang satunya lagi dipimpin.
Pendidikan adalah kegiatan kemanusiaan atau disebut sebagai
kegiatan “memanusiakan manusia”. Kesuma, dkk (2007), menyebutkan bahwa sebagai
kegiatan manusiawi, pendidikan membuat manusia membuka diri terhadap dunia.
Lebih dari itu Khan (2010), menyatakan bahwa pendidikan merupakan suatu proses
humanisasi yang artinya dengan pendidikan manusia akan lebih bermartabat, berkarakter,
terampil, yang memiliki tanggung jawab terhadap sistem sosial sehingga akan
lebih baik, aman dan nyaman.
Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional, mendefinisikan pendidikan sebagai suatu usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta
didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Struktur pendidikan tinggi di Indonesia terdiri dari 2 jalur
pendidikan, yaitu pendidikan akademik dan pendidikan profesional. Pendidikan
akademik adalah pendidikan tinggi yang diarahkan terutama pada penguasaan ilmu
pengetahuan dan pengembangannya, dan lebih mengutamakan peningkatan mutu serta
memperluas wawasan ilmu pengetahuan. Pendidikan akademik diselenggarakan oleh
sekolah tinggi, institut, dan universitas.
pengertian pendidikan tinggi
Pendidikan tinggi
merupakan jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup program
pendidikan diploma, sarjana, magister, spesialis, dan doktor yang
diselenggarakan oleh pendidikan tinggi. Pendidikan tinggi diselenggarakan
dengan sistem terbuka.
Perguruan Tinggi
adalah satuan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan tinggi dan dapat
berbentuk akademi, politeknik, sekolah tinggi, institut, atau universitas.
Perguruan tinggi
berkewajiban menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada
masyarakat. Perguruan tinggi dapat menyelenggarakan program akademik, profesi,
dan/atau vokasi.
Gelar akademik,
profesi, atau vokasi hanya digunakan oleh lulusan dari perguruan tinggi yang
dinyatakan berhak memberikan gelar akademik, profesi, atau vokasi. Penggunaan
gelar akademik, profesi, atau vokasi lulusan perguruan tinggi hanya dibenarkan
dalam bentuk dan singkatan yang diterima dari perguruan tinggi yang
bersangkutan.
DEFINISI DAN PENGERTIAN PENDIDIKAN TINGGI
Perguruan tinggi
berkewajiban menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada
masyarakat. Perguruan tinggi dapat menyelenggarakan program akademik, profesi,
dan/atau vokasi.
Gelar akademik,
profesi, atau vokasi hanya digunakan oleh lulusan dari perguruan tinggi yang
dinyatakan berhak memberikan gelar akademik, profesi, atau vokasi. Penggunaan
gelar akademik, profesi, atau vokasi lulusan perguruan tinggi hanya dibenarkan
dalam bentuk dan singkatan yang diterima dari perguruan tinggi yang
bersangkutan.
www.gunadarma.ac.id
Komentar
Posting Komentar