Ilmu budaya dasar
#Tugas 3
Tanggung jawab seorang pemimpin
Seorang
pemimpin dapat dikatakan memimpin apabila memiliki nilai-nilai yang membentuk
karakter kepemimpinannya, salah satunya adalah tanggung jawab. Dalam kehidupan
kampus, seorang pemimpin menjadi agent of value bagi lembaga atau organisasi
yang dinaunginya dan lingkungan sekitar. Bagaimana pemimpin tersebut
bertanggung jawab dalam mengemban amanah yang diberikan dan merealisasikan
tujuan bersama di lembaga atau organisasi. Setelah melewati fase kehidupan
dalam kampus, kita akan melewati kehidupan pascakampus, yakni kehidupan yang
langsung bergesekan dengan masyarakat. Perlunya pemimpin yang memiliki karakter
yang kuat, tidak cukup hanya dengan kompetensi yang baik saja. Disinilah akan
terlihat bagaimana konsistensi seseorang dalam memegang teguh nilai tanggung
jawab dan menjadi seorang pemimpin yang sesungguhnya.
Mahasiswa sebagai agen perubahan harus sadar akan tanggung jawabnya untuk membawa perubahan positif di lingkungan sekitarnya. Diperlukan kesadaran akan pentingnya menyiapkan generasi penerus bagi para pemuda. Karena pada fase inilah seseorang memiliki idealisme dan pemahaman yang cukup diikuti kemampuan intelektual yang baik. Proses kaderisasi untuk melahirkan para pemimpin-pemimpin baru merupakan sebuah upaya yang harus dilakukan dalam kehidupan, baik di lembaga maupun di organisasi. Sudah menjadi tanggung jawab bagi seorang pemimpin dalam menyiapkan pemimpin berikutnya. Inilah keberadaan proses transfer nilai-nilai dalam mengemban sebuah amanah sebagai pemimpin.
Pemahaman mengenai amanah adalah bagaimana kita menjaga hak orang lain yang telah dititipkan kepada kita. Amanah dapat menjadi sebuah momentum yang kita jadikan sebagai ladang amal jika kita menjalankannya dengan sungguh-sungguh. Amanah juga dapat menjadi sebuah bumerang apabila kita tidak dapat menjaganya. Sebuah amanah yang diberikan harus dijalankan dengan penuh kesungguhan seperti utang yang harus dibayar lunas. Amanah yang kita jaga dapat berupa amanah harta, amanah kehormatan, dan amanah jiwa.
Dalam menjaga harta yang diamanahkan, kita perlu berhati-hati dalam menyikapinya karena hal tersebut dapat membentuk kepribadian yang pragmatis dan salah orientasi dalam menjalankan amanah. Kita harus melihat sebuah harta titipan dengan adil, bukan melihat dari besarnya nominal harga atau pemilik harta. Hal tersebut akan membentuk sebuah karakter yang harus dimiliki seorang pemimpin, yakni sederhana. Di sisi lain, amanah kehormatan perlu disikapi dengan bijaksana, yakni sikap dalam menghargai dan kesetaraan dalam bekerja sama dengan orang lain. Bagaimana kita menjaga kehormatan orang lain dengan memperlakukannya adil dan santun meski memiliki latar belakang yang berbeda-beda. Terakhir adalah bagaimana kita menjaga amanah jiwa dalam sebuah jabatan yang kita miliki. Disinilah proses kaderisasi untuk melahirkan para generasi penerus bangsa yang kita tempa melalui pembangunan karakter dan potensi yang dimiliki itu terjadi. Itulah bagaimana sikap kita sebagai seorang pemimpin dalam menjalankan amanah dengan penuh rasa tanggung jawab.
Amanah dalam bertindak merupakan sebuah sikap yang harus dimiliki seorang pemimpin, termasuk tanggung jawab atas umur yang telah kita gunakan, apakah memberikan kebermanfaatan atau tidak. Selain itu, ilmu yang telah kita miliki, apakah berhenti pada diri sendiri atau terus dapat dirasakan oleh masyarakat luas. Ada juga harta yang kita dapatkan, apakah memberikan sumbangsih terhadap kepentingan umat atau hanya menumpuk tanpa digunakan untuk hal-hal yang bermanfaat. Karena setiap hal yang kita miliki akan dimintai pertanggung jawaban di akhir kelak.
Mahasiswa sebagai agen perubahan harus sadar akan tanggung jawabnya untuk membawa perubahan positif di lingkungan sekitarnya. Diperlukan kesadaran akan pentingnya menyiapkan generasi penerus bagi para pemuda. Karena pada fase inilah seseorang memiliki idealisme dan pemahaman yang cukup diikuti kemampuan intelektual yang baik. Proses kaderisasi untuk melahirkan para pemimpin-pemimpin baru merupakan sebuah upaya yang harus dilakukan dalam kehidupan, baik di lembaga maupun di organisasi. Sudah menjadi tanggung jawab bagi seorang pemimpin dalam menyiapkan pemimpin berikutnya. Inilah keberadaan proses transfer nilai-nilai dalam mengemban sebuah amanah sebagai pemimpin.
Pemahaman mengenai amanah adalah bagaimana kita menjaga hak orang lain yang telah dititipkan kepada kita. Amanah dapat menjadi sebuah momentum yang kita jadikan sebagai ladang amal jika kita menjalankannya dengan sungguh-sungguh. Amanah juga dapat menjadi sebuah bumerang apabila kita tidak dapat menjaganya. Sebuah amanah yang diberikan harus dijalankan dengan penuh kesungguhan seperti utang yang harus dibayar lunas. Amanah yang kita jaga dapat berupa amanah harta, amanah kehormatan, dan amanah jiwa.
Dalam menjaga harta yang diamanahkan, kita perlu berhati-hati dalam menyikapinya karena hal tersebut dapat membentuk kepribadian yang pragmatis dan salah orientasi dalam menjalankan amanah. Kita harus melihat sebuah harta titipan dengan adil, bukan melihat dari besarnya nominal harga atau pemilik harta. Hal tersebut akan membentuk sebuah karakter yang harus dimiliki seorang pemimpin, yakni sederhana. Di sisi lain, amanah kehormatan perlu disikapi dengan bijaksana, yakni sikap dalam menghargai dan kesetaraan dalam bekerja sama dengan orang lain. Bagaimana kita menjaga kehormatan orang lain dengan memperlakukannya adil dan santun meski memiliki latar belakang yang berbeda-beda. Terakhir adalah bagaimana kita menjaga amanah jiwa dalam sebuah jabatan yang kita miliki. Disinilah proses kaderisasi untuk melahirkan para generasi penerus bangsa yang kita tempa melalui pembangunan karakter dan potensi yang dimiliki itu terjadi. Itulah bagaimana sikap kita sebagai seorang pemimpin dalam menjalankan amanah dengan penuh rasa tanggung jawab.
Amanah dalam bertindak merupakan sebuah sikap yang harus dimiliki seorang pemimpin, termasuk tanggung jawab atas umur yang telah kita gunakan, apakah memberikan kebermanfaatan atau tidak. Selain itu, ilmu yang telah kita miliki, apakah berhenti pada diri sendiri atau terus dapat dirasakan oleh masyarakat luas. Ada juga harta yang kita dapatkan, apakah memberikan sumbangsih terhadap kepentingan umat atau hanya menumpuk tanpa digunakan untuk hal-hal yang bermanfaat. Karena setiap hal yang kita miliki akan dimintai pertanggung jawaban di akhir kelak.
Sumber tulisan : http://www.beastudiindonesia.net/id/pena-negarawa/470-tanggung-jawab-pemimpin
Komentar
Posting Komentar