KEMISKINAN DAN KETERBELAKANGAN
Kemiskinan adalah permasalah yang
sulit diatasi diseluruh dunia, khusus nya di tempat tinggal kita yaitu
indonesia, bangsa Indonesia telah mempunyai perhatian besar terhadap
terciptanya masyarakat yang adil dan makmur Program-program pembangunan yang
dilaksanakan selama ini juga selalu memberikan perhatian besar terhadap upaya
pengentasan kemiskinan karena pada dasarnya pembangunan yang dilakukan
bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Meskipun demikian, masalah
kemiskinan sampai saat ini terus-menerus menjadi masalah yang berkepanjangan
seakan akan tidak ada ujungnya. Pada dasarnya ada beberapa faktor penyebab
terjadinya kemiskinan di indonesia diantaranya sebagai berikut :
· Menyerah pada takdir : yaitu kesadaran
fatalistik dan menyerah pada “takdir”. Suatu kondisi diyakini sebagai pemberian
Tuhan yang harus diterima, dan perubahan atas nasib yang dialaminya hanya
mungkin dilakukan oleh Tuhan. Tak ada usaha manusia yang bisa mengubah nasib seseorang,
jika Tuhan tak berkehendak. Kesadaran fatalistik bersifat pasif dan pasrah
serta mengabaikan kerja keras.
Kesadaran ini tampaknya dimiliki sebagian besar masyarakat Indonesia, sehingga kemiskinan, kebodohan dan keterbelakangan diterima sebagai takdir yang tak bisa ditolak. Bahkan, penerimaan terhadap kondisi itu merupakan bagian dari ketaatan beragama dan diyakini sebagai kehendak Tuhan.
Kesadaran ini tampaknya dimiliki sebagian besar masyarakat Indonesia, sehingga kemiskinan, kebodohan dan keterbelakangan diterima sebagai takdir yang tak bisa ditolak. Bahkan, penerimaan terhadap kondisi itu merupakan bagian dari ketaatan beragama dan diyakini sebagai kehendak Tuhan.
· Rendah nya kualitas angkatan kerja : yaitu para
pekerja dari latar belakang yang berbeda beda dari segi pendidikan nya sehingga
kalah bersaing dengan para pekerja yang memiliki pendidikan yang tinggi.hal ini
menjadi keterbatasan bagi para pencari pekerjaan terutama mereka yang
berpendidikan rendah bahk an tidak
berkependidikan
· Akses yang sulit terhadap kepemilikan modal :
yaitu sulit nya mencari pinjaman uang yang besar tanpa adanya jaminan yang
besar dan nilai bunga yang sangat tinggi sehingga mencari pinjaman terasa
berat.
· Rendahnya masyarakat terhadap penguasaan
teknologi : yaitu mereka dari golongan yang tidak berpendidikan dan tidak
memiliki alat yang canggih seperti internet yang menyebakan mereka tidak
mengerti tentang teknologi , khusus nya untuk masyarakat yang tinggal pada
pedalaman
· Tingginya pertumbuhan penduduk : hampir setiap hari lahir manusia baru lahir di negara kita baik
mereka pendatang dari luar negri maupun pendatang yang mendatangi suatu kota ,
sehingga meningkatnya jumlah kebutuhan manusia tersebut untuk mendapatkan
kebutuhan tersebut mereka mencari pekerjaan , sehingga mengakibatkan lapangan
pekerjaan semakin sempit saja
· Minimum nya upah yang diberikan
: Upah pada dasarnya merupakan
sumber utama penghasilan seseorang, oleh karenanya upah harus cukup untuk
memenuhi kebutuhan pekerja dan keluarganya dengan wajar. Sebagai imbalan terhadap
tenaga dan pikiran yang diberikan pekerja kepada pengusaha, maka pengusaha akan
memberikan kepada pekerja dalam bentuk upah. Upah adalah suatu penerimaan
sebagai imbalan dari pengusaha kepada karyawan untuk suatu pekerjaan atau jasa
yang telah dilakukan dan dinyatakan atau dinilai dalam bentuk uang yang
ditetapkan atas dasar suatu persetujuan atau peraturan perundang-undangan serta
dibayarkan atas dasar suatu perjanjian kerja antara pengusaha dengan karyawan
termasuk tunjangan, baik untuk karyawan itu sendiri maupun untuk keluarganya.
Jadi upah berfungsi sebagai imbalan atas usaha kerja yang diberikan seseorang
tersebut kepada pengusaha. Upah dibayar oleh pengusaha sesuai atau sama dengan
usaha kerja.
Cara Kita Menanggulangi Kemiskinan Dan Keterblakangan diantaranya adalah :
v
Pemerintah harus mengurangi rasio ketergantungan
penduduk. Peningkatan rasio ketergantungan salah satunya dapat terjadi karena ledakan
penduduk yang tidak terkendali. Ledakan penduduk akan menimbulkan rasio
ketergantungan anak. Rasio ketergantungan anak merupakan persentase penduduk
usia belum produktif (usia 0-14 tahun) terhadap penduduk usia peoduktif (usia
14-64 tahun). Rasio ketergantungan anak digunakan untuk menunjukan besarnya
beban tanggungan penduduk usia produktif terhadap anak-anak di suatu daerah
pada suatu waktu tertentu. Oleh karena itu penurunan rasio ketergantungan anak
dapat dilakukan dengan mengendalikan tingkat kelahiran, misalnya melalui
intensifikasi program KB, intensifikasi perawatan ibu hamil dan menyusui,
pengaturan kelahiran, pengaturan batas usia menikah, dll. Peningkatan rasio
ketergantungan juga dapat disebabkan karena ledakan penduduk usia lanjut (usia 65
tahun keatas). Ledakan penduduk lanjut usia akan menimbulkan rasio
ketergantungan lanjut usia. Rasio ketergantungan lanjut usia merupakan
persentase penduduk usia lanjut (usia 65 tahun ke atas) terhadap penduduk usia
produktif (usia 14-64 tahun). Indikator ini digunakan untuk menggambarkan
besarnya beban tanggungan penduduk usia produktif terhadap pendudukan lanjut
usia di suatu daerah pada suatu waktu tertentu. Penurunan rasio ketergantungan
lanjut usia dapat dilakukan dengan “menjaga” agar usia produktif penduduk
semakin panjang. Tindakan yang dilakukan misalnya dengan memberikan
keterampilan kepada penduduk, peningkatan kesehatan penduduk, perbaikan gizi
sejak usia dini, dll. Penurunan rasio ketergantungan ini bersifat jangka
panjang.
v
Pemerintah harus meningkatkan pendapatan per
kapita masyarakat. Upaya peningkatan pendapatan per kapita masyarakat harus
diikuti dengan pemerataan pendapatan. Karena pendapatan tanpa pemerataan justru
akan menimbulkan ketimpangan. Upaya peningkatan pendapatan per kapita masyarakat
dapat dilakukan misalnya dengan perluasan lapangan kerja, pemberian bantuan usaha,perbaikan
aturanpengupahan dan lain lain
v Pemerintah harus meningkatkan pertumbuhan
ekonomi. Upaya peningkatan pertumbuhan ekonomi dapat dilakukan misalnya dengan
perbaikan sarana dan prasarana usaha, pemberian bantuan usaha, penjaminan
kepastian usaha, dll.
Dari pembahasan diatas dapat saya
simpulkan :
kemiskinan di Indonesia bukanlah hal yang
harus kita biarkan melainkan sudah menjadi permasalahan yang cukup besar.
Semakin maju negara Indonesia bukannya semakin berkurang masyarakat miskin
namun akan semakin bertambah itu adalah point penting nya. Karena percuma saja
majunya sebuah negara tanpa majunya juga kualitas penduduknya itu sendiri
Banyak hal yang dapat menimbulkan
kemiskinan yaitu, kurangnya pendidikan, pendapatan yang rendah, serta
pengeluaran-pengeluaran pemerintahan yang lainnya yang justru semakin
meningkatkan tingkat kemiskinan di Indonesia.
Komentar
Posting Komentar