Vokal manusia
seperti halnya instrumen musik pada umumnya memiliki empat elemen pokok
penghasil bunyi, yaitu :
·
Paru-paru,
sebagai sumber tenaga Larynz, sebagai penggetar
·
Pharynz,
sebagai ruang pemantul tenggorokan, rongga mulut, dan
·
rongga
hidung,sebagai ruang resonator.
Tubuh kita dirancang sedemikian rupa
sehingga mampu menghasilkan suara yang baik. Pada saat kita bernyanyi, sumber
tenaga yang befungsi untuk menggetarkan vibrator adalah udara. Udara tersebut
kita hirup dan keluarkan melalui teknik pernafasan diafragma dan bukannya dada,
bahu ataupun perut.
Bila bunyi pada gitar dan biola dihasilkan
oleh dawai yang bergetar, maka pada vokal manusia yang menjadi instrumen
getarnya adalah pita suara. Pita suara berada di dalam kotak suara yang terbuat
dari otot dan tulang rawan yang terletak pada bagian atas batang tenggorokan
(larynx). Larynx memiliki panjang lima belas sentimeter dan lebar empat
sentimeter. Pita suara merupakan selaput lentur dengan panjang berkisar di
antara dua sentimeter (pria) hingga satu seperempat sentimeter (wanita). Suara
yang baik hanya akan dihasilkan apabila selaput suara tadi bergerak merapat
hingga membentuk celah sempit yang bergetar yang disebut dengan glottis.
Alat pemantul yang terdapat dalam tubuh
kita lazim disebut pharynx. Pharynx merupakan ruangan di balik anak tekak yang
dapat diperbesar/ diperkecil secara elastis. Pharynx berfungsi memberikan warna
suara dan huruf vokal yang beraneka ragam.
Berkaitan
dengan tiga resonator vokal yang memberikan kontribusi paling signifikan,
yakni: tenggorokan, mulut dan hidung, maka ada beberapa catatan yang perlu
diperhatikan :
·
Suara
gelap, seakan-seakan “ditelan” dan berkesan jauh diakibatkan oleh konsentrasi
suara yang terlalu banyak terfokus pada resonator tenggorokan
· Suara
terang, lebar dan memiliki fokus ke depan diakibatkan oleh konsentrasi suara
yang terlalu banyak terfokus pada resonator mulut
·
Suara
sengau, diakibatkan konsentrasi suara yang terlalu terfokus pada resonator
hidung.
Jadi dengan
kata lain menggunakan kombinasi ketiga resonator tersebut secara proporsional
merupakan suatu keputusan yang bijak.
Posisi lidah
yang baik pada saat bernyanyi sebaiknya datar dan berada di belakang lengkung
gigi bawah.
Bernyanyi
dalam posisi duduk/berdiri yang benar, yaitu :
1.
Mencari
posisi berdiri yang paling nyaman dengan berat tubuh bertumpu rata pada kedua
kaki,
2. Sedapat mungkin membentuk garis lurus
dari titik tengah kedua tumit hingga kepala
3. Jangan mengencangkan otot-otot betis
atau bertumpu pada kedua tumit
4. Kedua lutut harus terasa longgar dan
dapat bergerak dengan bebas
Perut bagian bawah (di bawah pinggang
hingga pinggul) harus sedikit ditarik ke dalam tanpa dipaksakan. Bilamana perut
bagian bawah bergerak terlalu ke depan maka menyebabkan badan menjadi
melengkung
Perut bagian atas (pinggang hingga
tulang rusuk) sangat penting untuk pernafasan, karena itu perut bagian atas
harus terasa bergerak bebas. Perut bagian atas yang terlalu ditarik ke dalam
atau didorong keluar secara berlebihan dapat menyebabkan ketegangan. Ketegangan
ini pada akhirnya akan mengganggu proses pernafasan yang kita takukan
Posisi
punggung haruslah lurus sehingga tulang belakang akan terangkat
Dada harus
dalam posisi tegap tanpa dipaksakan dengan catatan bahwa dada tidak boleh
bergerak naik dan turun pada waktu kita mengambil dan mengeluarkan nafas
Bahu harus
ditarik sedikit ke belakang, dan selama bernafas atau bernyanyi bahu tidak
boleh bergerak. Posisi bahu yang tidak bergerak akan membantu banyak dalam
mempertahankan sikap dada yang lapang serta tulang belakang yang terangkat
Kedua lengan
harus dapat bergerak dengan bebas dan tidak terasa kaku
Hindari
gerakan-gerakan yang mencerminkan rasa gugup seperti menggosok¬-gosokkan ibu
jari, mengepalkan tangan, meraba-raba pakaian, mengusap-usap rambut dan
sebagainya
Hindari
kebiasaan mengangkat dagu saat membidik nada tinggi.
Beberapa
latihan praktis untuk membentuk sikap tubuh yang baik :
Sikap
berdiri/duduk yang tegak (bayangkan diri anda sebagai seorang raja atau ratu
yang tengah berjalan dengan angkuh)
Kedua tumit
tidak saling menempel
Kedua kaki
terpisah dengan jarak kurang lebih 15 cm. Salah satu kaki dapat diletakkan di
sebelah depan dengan jari-jari kaki dalam posisi normal
Secara
perlahan bersandar ke depan pada telapak kaki dan kemudian kembali ke posisi
semula yaitu pada tumit. Temukan posisi berdiri yang terbaik dengan mencari
titik tengah diantara tumit dan telapak kaki
Tundukkan
kepala hingga menyentuh dada dan perhatikan bahwa antara leher dan tulang
belakang sekarang terpisah Membayangkan
kepala seolah-olah tergantung di langit-langit kamar dan terlepas dari tubuh Memutar
kepala ke kiri dan ke kanan dengan tujuan melemaskan persendian leher
Menggerakkan
lengan secara terpisah, seolah-olah sedang mengibas-ngibaskan air pada telapak
tangan dan lengan
Menggerakkan
kaki, seolah-olah sedang mengibas-ngibaskan air pada telapak kaki
Melompat
dengan tujuan mengendurkan semua ketegangan pada persendian dan otot
Melenturkan
bahu dan leher dengan cara menundukkan dan menengadahkan leher ke depan dan ke
belakang
Melenturkan
lutut dengan cara menekuk lutut
Menggerakkan
tumit naik dan turun sambil menjulurkan tangan ke atas sejauh mungkin
seolah-olah hendak memetik buah yang berada di luar jangkauan
Membayangkan
tubuh seperti sebuah genta besar yang berayun-ayun dari kiri ke kanan
Pernafasan dengan menggunakan
diafragma :
Diafragma dalam posisi rileks adalah
otot yang berbentuk menyerupai kubah yang terletak memanjang pada bagian bawah
tulang rusuk. Ketika paru-paru dipenuhi dengan udara, diafragma memipihkan
dirinya sehingga memungkinkan tersedianya ruang tambahan untuk pengambilan
udara. Karena diafragma melekat pada bagian bawah tulang rusuk manusia, maka
otot-otot intercostal (otot-otot diantara tulang¬tulang rusuk) juga turut
mengembang. Pada saat pengambilan udara diafragma berubah memipih dan bergerak
turun ke bawah sehingga mendorong organ-organ tubuh yang berada di bawahnya
mengembang keluar. Karena itulah para penyanyi disarankan untuk menghindari
makan besar sebelum bernyanyi
Pada saat
mengambil nafas rongga perut bergerak mengembang ke segala arah terutama ke
samping dan ke belakang. Pengambilan nafas dapat dilakukan dengan menggunakan
mulut dan hidung secara bersamaan seakan-akan membayangkan sedang mencium
harumnya bunga. Namun pada bagian-bagian lagu yang tidak memberikan jeda yang
cukup, maka kita hanya dapat mengambil nafas dengan menggunakan mulut.
Sedangkan pada bagian lagu yang memberikan jeda yang cukup panjang, disarankan
menggunakan hidung (lebih higienis) dan mulut secara bersamaan
Pada waktu
menghirup udara, posisi dada tetap dalam keadaan rata dan terasa bergerak
melebar ke samping. Perhatikan bukan membusung atau bergerak ke atas!
Pada waktu
sedang menghirup nafas, perhatikan bahwa bahu samasekali tidak bergerak naik,
ke depan ataupun ke belakang
Otot tulang
belakang dan tulang belakang berfungsi menahan agar rongga perut yang
mengembang tersebut tidak segera mengendur. Dalam menahan agar perut tetap
kencang, jangan sekali-kali menggunakan otot-otot bahu
Pangkal
tulang belakang (daerah ekor) bergerak ke bawah sedalam-dalamnya dan tetap
dipertahankan demikian selama proses menahan udara
Pada waktu
mengambil nafas dalam-dalam maka secara otomatis langit-langit lunak akan
bergerak ke atas dan sebaliknya jakun bergerak ke bawah. Posisi terbuka seperti
ini merupakan posisi bernyanyi yang benar
Pada saat
sedang bernyanyi, udara yang telah diambil tadi dikeluarkan kembali secara
teratur dengan senantiasa mempertahankan kondisi rongga perut yang tetap
kencang dan bukan tegang
Empat hal
yang perlu diingat baik-baik dalam melatih pernafasan adalah :
(1) postur tubuh
yang terkoordinasi dengan baik perlu tetap dipertahankan,
(2) pengambilan nafas
yang benar tidaklah berbunyi,
(3) pada saat mengeluarkan udara posisi dada
harus tetap dijaga,
(4) pada setiap pengambilan nafas tulang-tulang rusuk di
bagian bawah haruslah mengembang
Beberapa
latihan praktis untuk pernafasan :
Menghirup
udara :
Sikap berdiri
tegak
Salah satu
tangan berada di pinggang
Tangan
lainnya menekan pusar
Dengan meniru
bentuk mulut ikan hirup udara pelan-pelan dengan menggunakan hidung dan mulut.
Bayangkan bahwa anda sedang mencoba mengenali aroma suatu parfum
Selama proses
pengisian udara berlangsung bayangkan bahwa tubuh anda ibarat balon yang
mengembang karena diisi udara
Menahan udara
yang telah diambil dengan rileks (posisi tubuh yang mengembang) dan
menggerakkan kepala ke kiri dan ke kanan secara perlahan
Mengeluarkan
udara :
Mengeluarkan
udara yang telah diambil dengan menggunakan konsonan “sh”
Menenangkan
seorang bayi yang sedang menangis
Menirukan
bunyi lebah
Membayangkan
sedang meniup balon yang melayang di udara agar tidak terjatuh ke tanah
Komentar
Posting Komentar